Visualisasi data geografis menjadi semakin penting dalam era data-driven seperti sekarang. Dengan peta, kita bisa memahami persebaran lokasi, performa cabang, atau pola geografis tertentu dengan lebih cepat. Tableau memungkinkan kita membuat peta interaktif hanya dengan menggunakan data latitude dan longitude—cara ini lebih fleksibel dibanding sekadar nama kota atau provinsi.
Syarat Data untuk Visualisasi Peta
Sebelum membuat peta di Tableau, pastikan Anda memiliki dua kolom dalam dataset Anda: satu untuk latitude (garis lintang) dan satu lagi untuk longitude (garis bujur). Formatnya harus numerik (misalnya -6.200000 untuk Jakarta). Setiap baris data sebaiknya merepresentasikan satu lokasi unik. Pastikan juga tidak ada kolom kosong dan tipe datanya sudah sesuai agar Tableau dapat mengenalinya sebagai data geografis.
Langkah-Langkah Membuat Peta di Tableau
Membuat peta interaktif di Tableau sangatlah mudah, terutama jika Anda sudah memiliki data latitude dan longitude. Peta ini berguna untuk menggambarkan distribusi geografis data secara visual, baik itu lokasi toko, titik pengiriman, atau distribusi pelanggan. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:
1. Siapkan Data Anda
Langkah pertama adalah menyambungkan Tableau dengan sumber data yang Anda miliki. Ini bisa berupa file Excel (.xlsx), CSV, atau data yang tersimpan di Google Sheets.
- Pastikan dalam file tersebut sudah ada dua kolom: latitude (garis lintang) dan longitude (garis bujur).
- Data ini harus dalam format numerik desimal, contohnya:
-6.1751untuk latitude dan106.8650untuk longitude (koordinat Jakarta).
Data dengan koordinat ini akan menjadi dasar Tableau dalam membuat peta yang akurat dan informatif.
2. Ubah Geographical Role
Tableau biasanya dapat mendeteksi latitude dan longitude secara otomatis. Namun jika tidak, Anda harus mengatur secara manual:
- Klik kanan pada kolom
Latitude, lalu pilih Geographical Role > Latitude. - Lakukan hal yang sama untuk
Longitude, dan pilih Geographical Role > Longitude.
Langkah ini memastikan Tableau mengenali data tersebut sebagai titik koordinat geografis yang bisa divisualisasikan di peta.
3. Drag ke Kanvas
Setelah peran geografis ditentukan, drag kolom Longitude ke bagian Columns, dan Latitude ke bagian Rows.
- Tableau akan secara otomatis membuka background map dan menampilkan titik-titik sesuai lokasi data Anda.
- Jika tidak muncul secara otomatis, pastikan koneksi internet aktif, karena Tableau memuat peta dasar dari server online.
Tampilan awal ini akan menunjukkan titik-titik lokasi yang sesuai dengan data koordinat yang Anda masukkan.
4. Ubah Marks Menjadi Map atau Circle
Di bagian Marks, Anda dapat mengubah jenis tampilan visual:
- Map: menampilkan peta dengan titik koordinat langsung.
- Circle: menampilkan lingkaran di atas peta, cocok untuk menunjukkan intensitas atau kuantitas data.
- Shape: Anda bisa menambahkan ikon atau simbol kustom.
Pemilihan jenis marks ini tergantung pada tujuan analisis Anda. Misalnya, jika Anda ingin menunjukkan banyak titik sekaligus, “Circle” sering lebih efektif karena bisa dibedakan berdasarkan ukuran dan warna.
5. Tambahkan Data Tambahan
Agar peta menjadi lebih informatif, Anda bisa menambahkan informasi tambahan ke elemen Marks:
- Tooltip: tambahkan nama lokasi, nilai penjualan, jumlah pelanggan, atau deskripsi lainnya agar muncul saat kursor diarahkan.
- Color: gunakan warna untuk membedakan kategori, misalnya tipe toko atau status operasional.
- Size: ubah ukuran titik berdasarkan nilai tertentu, seperti volume transaksi atau jumlah kunjungan.
Dengan pengaturan ini, peta Anda akan lebih interaktif dan mudah dipahami oleh pengguna, bahkan yang tidak terbiasa membaca data tabel.
Tableau membuat menyampaikan data berbasis lokasi dengan cara visual menjadi intuitif, bahkan untuk pemula, dan memungkinkan Anda mengeksplorasi berbagai pola serta insight dari data geografis Anda.
Contoh Penggunaan Tableau Map
Tableau Map menjadi alat yang sangat berguna dalam berbagai sektor industri karena kemampuannya menyampaikan data spasial secara visual dan mudah dipahami. Berikut beberapa contoh konkret bagaimana peta interaktif dari Tableau bisa digunakan di dunia nyata:
1. Ritel: Visualisasi Lokasi Outlet dan Performa Penjualan
Dalam sektor ritel, Tableau Map membantu perusahaan melihat lokasi semua toko atau cabang secara geografis.
- Setiap titik pada peta dapat menunjukkan volume penjualan, stok barang, atau target yang tercapai di masing-masing outlet.
- Dengan visualisasi ini, manajer dapat mengidentifikasi area dengan performa tinggi dan wilayah yang perlu ditingkatkan, misalnya dengan promosi tambahan.
2. Logistik: Monitoring Distribusi dan Pengiriman
Perusahaan logistik dapat menggunakan Tableau Map untuk memantau status pengiriman barang secara real-time.
- Peta bisa menampilkan lokasi gudang, titik pengiriman, hingga rute distribusi.
- Hal ini mempermudah dalam mendeteksi keterlambatan, penumpukan barang, atau area yang sering mengalami kendala.
3. Pemasaran: Analisis Persebaran Audiens
Tim marketing dapat memanfaatkan peta untuk memahami persebaran audiens atau pelanggan berdasarkan lokasi geografis.
- Misalnya, dengan memetakan asal traffic website, asal pembeli produk, atau wilayah dengan engagement tinggi di media sosial.
- Dari sini, mereka bisa menyesuaikan strategi pemasaran agar lebih lokal dan relevan dengan target pasar di area tertentu.
4. Pemerintahan: Data Wilayah dan Survei Sosial
Instansi pemerintah dan LSM sering menggunakan Tableau Map untuk visualisasi data berdasarkan desa, kecamatan, atau provinsi.
- Contohnya: hasil survei kesehatan masyarakat, tingkat pendidikan, atau akses terhadap fasilitas publik.
- Dengan peta, data bisa disampaikan ke masyarakat atau pemangku kebijakan dengan cara yang mudah dipahami dan transparan.
5. Startup/UMKM: Lacak Pelanggan dan Mitra
Startup dan UMKM juga bisa memanfaatkan Tableau Map untuk memahami lokasi pelanggan, pesanan, atau mitra bisnis.
- Misalnya, melacak lokasi pelanggan aktif, atau memetakan area dengan potensi penjualan tinggi yang belum tergarap.
- Hal ini membantu pengusaha kecil untuk menentukan lokasi iklan, strategi ekspansi, atau pengiriman produk yang lebih efisien.
Tableau Map bukan hanya alat visualisasi biasa, tapi bisa menjadi alat strategis untuk pengambilan keputusan berbasis lokasi di berbagai bidang.
Tips Membuat Map yang Informatif
Peta bukan hanya soal tampilan menarik — peta yang baik mampu menyampaikan informasi secara cepat, jelas, dan interaktif. Berikut adalah beberapa tips penting agar map yang Anda buat di Tableau tidak hanya enak dilihat, tetapi juga fungsional dan mudah dipahami:
1. Gunakan Warna secara Bijak
Warna merupakan elemen visual yang sangat kuat.
- Gunakan warna berbeda untuk mewakili kategori, seperti status aktif/nonaktif, tipe outlet, atau zona wilayah.
- Untuk data kuantitatif (angka), gunakan gradient warna yang logis, misalnya dari biru muda ke biru tua.
- Hindari terlalu banyak warna mencolok karena bisa membingungkan pembaca dan mengurangi fokus pada insight utama.
2. Manfaatkan Ukuran Titik
Ukuran titik (mark size) bisa menambahkan dimensi data ke dalam visualisasi.
- Contohnya: semakin besar titik, semakin besar volume penjualan di lokasi tersebut.
- Ini memungkinkan pembaca memahami intensitas data secara sekilas tanpa perlu membaca angka.
- Pastikan skala ukuran dibuat konsisten agar interpretasi tetap akurat.
3. Tambahkan Filter Interaktif
Filter sangat membantu pengguna untuk menjelajahi data sesuai kebutuhan mereka.
- Anda bisa menambahkan dropdown provinsi, filter kota, kategori produk, atau range tanggal.
- Filter ini memberikan fleksibilitas untuk mengeksplorasi data tanpa harus membuat banyak dashboard berbeda.
- Pastikan letak filter mudah ditemukan, dan beri label yang jelas.
4. Gunakan Tooltip yang Informatif
Tooltip muncul saat pengguna mengarahkan kursor ke titik tertentu.
- Gunakan tooltip untuk menampilkan detail seperti nama lokasi, jumlah penjualan, status cabang, atau tanggal update terakhir.
- Anda juga bisa menambahkan penjelasan singkat untuk membantu interpretasi data.
- Buat tooltip tetap ringkas dan tidak terlalu panjang agar tetap mudah dibaca.
5. Jaga Layout Tetap Rapi
Tata letak (layout) sangat memengaruhi keterbacaan peta.
- Hindari memadati dashboard dengan terlalu banyak informasi atau teks yang tumpang tindih.
- Beri white space (ruang kosong) agar elemen tidak saling bertabrakan dan pengguna tidak merasa kewalahan.
- Atur posisi elemen pendukung (filter, legenda, judul) secara proporsional agar peta tetap fokus dan seimbang.
Dengan menerapkan tips ini, Anda dapat membuat peta interaktif di Tableau yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga menyampaikan insight dengan cara yang lebih intuitif dan bermanfaat bagi pengambil keputusan.
Solusi Jika Koordinat Tidak Terdeteksi
Kadang-kadang Tableau tidak langsung mengenali kolom latitude dan longitude dalam data Anda sebagai informasi geografis. Hal ini bisa menyebabkan peta tidak muncul atau titik lokasi tidak terlihat. Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa mencoba beberapa solusi berikut:
1. Periksa Format Angka
Pastikan nilai latitude dan longitude Anda menggunakan titik (.) sebagai pemisah desimal, bukan koma (,).
Contoh yang benar:
-
-6.1751(bukan-6,1751)
Jika menggunakan format koma—umumnya terjadi pada file Excel yang disimpan dari pengaturan lokal tertentu—Tableau akan membaca nilai sebagai teks dan bukan angka, sehingga tidak bisa dipetakan.
2. Pastikan Kolom Tidak Tertukar
Sering kali pengguna tertukar antara latitude dan longitude.
- Latitude (garis lintang) harus dimasukkan ke bagian Rows
- Longitude (garis bujur) dimasukkan ke bagian Columns
Jika posisinya terbalik, tampilan peta bisa jadi tidak muncul dengan benar atau titik lokasinya menyimpang jauh dari seharusnya.
3. Atur Geographical Role Secara Manual
Tableau terkadang tidak langsung mengenali kolom koordinat sebagai data geografis. Anda bisa mengaturnya secara manual:
- Klik kanan pada nama kolom (latitude atau longitude)
- Pilih menu “Geographical Role”
- Pilih Latitude atau Longitude sesuai kolomnya
Setelah pengaturan ini, Tableau akan mengenali bahwa kolom tersebut adalah data geospasial dan siap divisualisasikan di dalam map.
4. Gunakan Generated Latitude/Longitude (Opsional)
Jika Anda tidak memiliki data koordinat secara eksplisit (lat-long), tetapi memiliki nama wilayah seperti kota, provinsi, negara, Anda bisa memanfaatkan fitur bawaan Tableau:
- Pastikan kolom wilayah Anda dikenali sebagai lokasi (misalnya “City”, “Province”)
- Tableau akan secara otomatis menghasilkan titik koordinat berdasarkan lokasi tersebut
- Fitur ini sangat membantu untuk visualisasi cepat, meskipun tidak seakurat data koordinat manual
Namun perlu diingat, hasil generated lat/long ini didasarkan pada database Tableau, sehingga tingkat akurasinya bergantung pada kesesuaian nama lokasi Anda dengan referensi internal Tableau.
Kesimpulan
Menggunakan latitude dan longitude di Tableau memungkinkan Anda untuk membuat visualisasi geografis yang fleksibel dan detail. Dengan pendekatan ini, Anda bisa menyajikan data spasial dalam bentuk yang lebih interaktif, mudah dipahami, dan siap digunakan dalam pengambilan keputusan strategis.
Tingkatkan kemampuan visualisasi data spasial Anda bersama VisiData, partner resmi Tableau di Indonesia yang siap membantu Anda membangun dashboard interaktif dan profesional.



